Senin, 17 Maret 2008

Asyifa Andhany


Malam pekat diselimuti awan, dingin mulai mencekik seolah sang kegelapan mulai menunjukkan kekuasaannya, dibalik pekatnya malam, dibalik hembusan yang seolah merasuk kedalam sungsum yang terdalam. Dan perlahan penghuni dunia ini mulai terbuai dalam impian sepi hanya ada lambaian angin dan sedikit kengerian.Waktu menunjukkan pukul 00.05, namun masih ada satu dua orang yang menjalankan kendaraannya, termasuk tukang ojek yang tak lelahnya mencari sedikit peluang dalam mencari penghasilan.kalo-kalo saja ada orang yang kemalaman dan menggunakan jasa mereka. dibalik kisah2 itu seorang gadis belia usia belasan tahun tengah berjalan, kepalanya tertunduk dibaluti jilbab putih panjang dan tangannya berselempangkan tas panjang. Entah warna apa pada tas itu hingga mata sehatpun tak mampu tuk bedakan. jalanya begitu mantap hingga melewati tukang-tukang ojek yang sesekali menggodanya dengan ucapan salam. salam itu dibalasnya sambil tetap menundukkan pandangannya. Dialah asyfa santriwati sebuah pondokan ternama di kota batam. santriwati yang setiap harinya asing dengan jalan-jalan itu. Setelah melewati beberapa tikungan dia telah sampai pada tempat yang di tuju. yaitu sebuah sebuah pondok kecil yang berada di ujung pemukiman. sesampainya di pondok itu lantunan ayat-ayat suci menyambutnya dan memberikan penyejuk bagi kalbu yang haus akan pencerahan.rasa lelah seolah berlalu dengan bergulirnya ayat-ayat yang pujian asma ILLahi.

asyifa masuk pada sebuah bilik yang,ada pembatas di tengah2 ruangan tentu saja pembatas itu di peruntukkan oleh akhwat dan ikhwan yang tidak diperbolehkan dalam satu ruangan tanpa pembatas. asyifa masuk sambil menahan malu dan ucapan salam "assalamu'alaikum".wr.wb.. serentak seluruh santri membalasnya "wa'alaikum salamwr.wb...

asyifa masuk dan duduk dengan agak malu diantara para santri yang lain, sang ustad memandangnya dengan sebuah senyuman, asyifa tahu makna dari senyuman itu dia sadar dia terlambat, dan hukuman telah menanti. Sang ustad hanya tersenyum dan kembali memperhatikan pelajaran. waktu kian berjalan kini tiba giliran asyifa. lidahnya seolah kelu dan berulang kali juga bibir mungil itu ia gigitnya, tak ada yang paling susah melebihi saat tatapan lembut itu berada di depannya, seseorang yang paling diseganinya, "ukhti terlambat lagi? pertanyaan yang begitu membuat mata tetunduk, asyifa pasrah. "ukhti siapkan satu ayat untuk dihafalkan. "baik ustad insya-Allah besok.. " tak lama kemudian dia kembali dalam barisan..tetap dengan perasaan yang tidak menentu..

ketika waktu adalah pejalanan dan waktu adalah kumpulan kisah disitulah kita akan tahu bahwa kisah-kisah itulah yang akan kita pertanggung jawabkan ke hadapan sang ILLAHI.

Minggu, 16 Maret 2008

Dunia Anidya

Hari pertama An bikin blog ini, first time An mo kenalin diri dulu. gak sopankan tau2 nylonong kaya bule masuk kampung pasti aneh gt, namaq Aning tp orang lebih kenal q dengan nama anidya dan panjangnya anidya andhany... yup dah tau kan... mo kenal ??????? he...heee..emang itu hoby q ... ok dah dulu ya.. kita ketemu di sesion berikutnya.. ok'